Batuan kapur (limestone) merupakan batuan sedimen. Batuan ini mayoritas terbentuk lantaran organisme laut dan sebagian kecil lantaran proses vulkanisme. Batuan ini tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3). Umumnya, batuan kapur terdapat pada daerah yang bertopografi karst.
Batuan kapur sebenarnya merupakan batuan yang kuat. Namun demikian, batuan ini sering memiliki lubang-lubang/celah-celah (diaklas) seperti yang nampak pada gambar, hingga di tempat itulah air (hujan) sering terkumpul. Air hujan tersebut ketika di atmosfer membawa serta gas karbon dioksida, sehingga inilah yang akan melapukkan batuan kapur.
Air hujan yang membawa serta gas karbon dioksida dan terkumpul dalam lubang-lubang/celah-celah kapur itulah yang kemudian menghancurkan dan melarutkan kapur. Dengan demikian proses pelapukan kimia mulai berlangsung. Dari lubang-lubang yang kecil, seiring perkembangan waktu dan intensitas curah hujan, maka pelapukan kimia itu akan menghasilkan gejala-gejala karst yang berupa gua-gua kapur dengan stalaktit dan stalagmitnya, dolina, ulava, polye, dan sungai bawah tanah (sink hole).
Minggu, 17 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar