Sabtu, 02 April 2011

Pelabuhan Sendangbiru

Pelabuhan Sendangbiru merupakan pelabuhan yang terjadi lantaran proses alam pada sebuah teluk Sendangbiru dengan latar depannya terlindungi oleh pulau Sempu. Lantaran adanya pulau Sempu itulah pelabuhan Sendangbiru menjadi relatif teduh/terlindung dari hantaman gelombang besar yang datang dari lautan bebas, yakni samudera Indonesia/samudera Hindia. Secara administratif pelabuhan Sendangbiru berada di Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang.

Sesuai dengan namanya, pelabuhan tersebut memang berair membiru dan jernih. Sejauh mata memandang, warna biru itu akan nampak mendominasi perairan tersebut yang kemudian dibatasi oleh hijaunya hutan pulau Sempu yang merimbun di seberangnya. Hijaunya vegetasi penutup perbukitan yang merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Kidul, sebagai pegunungan kapur (karst), melatarbelakang pantai ini.

Pelabuhan Sendangbiru merupakan pelabuhan yang didominir oleh perahu-perahu atau kapal-kapal nelayan. Dengan demikian pelabuhan tersebut bisa dikatakan sebagai pelabuhan perikanan yang bisa juga disebut dengan tempat pendaratan ikan. Inilah satu-satunya pelabuhan yang terkelola di Kabupaten Malang. Selebihnya tersebar secara sporadis di berbagai tempat di wilayah perairan pantai Malang Selatan yang sifatnya hanya sebagai tempat pendaratan ikan dengan jumlah nelayan dan jumlah perahu yang lebih sedikit. Ukuran perahunya pun lebih kecil. Misalnya, tempat pendaratan ikan di pantai Kondangmerak, mBanthol, dan nJonggringsaloka.

Menurut informasi, perahu yang bersandar di pelabuhan tersebut tidak hanya perahu nelayan lokal di Kabupaten Malang, tetapi juga para nelayan lain yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka datang dari Madura dan dari berbagai kota di pantai utara Jawa Tengah. Di pelabuhan Sendangbiru inilah kemudian para nelayan menjual hasil tangkapannya.

Hasil tangkapan tersebut kemudian oleh para pedagang didistribusikan ke beberapa tujuan. Ikan hasil tangkapan nelayan itu ada yang dijual di pasar ikan kompleks pelabuhan tersebut, dijajakan keliling di desa-desa di daerah Malang Selatan, dikirim ke berbagai pasar di Kota Malang, bahkan ada yang diekspor. Kalau informasi dari mediamassa tentang pembangunan industri pengolahan ikan sudah terwujud, sebagian ikan hasil tangkapan nelayan tersebut diolah dahulu dan kemudian baru diekspor.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar