Batang semu tanaman tersebut akan layu pada saat musim kemarau datang. Saat itulah tanaman suweg akan memasuki masa dorman seperti keladi. Pada masa dorman itulah biasanya penduduk memanennya dan memanfaatkannya sebagai penganan.
Pada masa kecil saya penganan dari suweg ini cukup populer sebagai camilan. Masyarakat Jawa Tengah, Yogyakarta, dan masyarakat Jawa Timur sangat mengenalinya. Umbi yang kaya akan karbohidrat ini biasanya diolah menjadi makanan rebus yang kadang-kadang dihidangkan dengan ditaburi parutan kelapa muda. Bahkan sebagian orang merasa sudah kenyang bila memakan penganan suweg rebus tanpa harus makan nasi lagi. Kini tanaman ini semakin langka dan kurang diminati oleh generasi muda. Padahal suweg sebagai sumberdaya alam dari hasil pertanian hendaknya harus dipertahankan keberadaannya karena bisa berfungsi sebagai makanan alternatif makanan pokok pengganti beras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar